Sabtu, 20 Februari 2010

Berpikir Positif

Orang-orang besar lahir dari cita-cita, mimpi-mimpi, dan harapan besar. Terkadang cita-citanya dianggap konyol oleh lingkungannya pada waktu itu. Yang lebih seram lagi tidak hanya sekedar konyol, tetapi nyawa pun bisa melayang karena ide-ide yang dianggap tidak lazim. Contohnya Copernicus, misalnya ketika ia mengatakan bahwa bumi itu bulat sebab perputarannya beporos pada matahari. Akibatnya ia nyaris menghadapi hukuman bakar hidup-hidup karena menentang doktrin gereja. Wah…

Ada sebuah kisah tentang seorang lelaki tua di Prancis yang hidup sebatang kara dan berkeinginan untuk pergi ke sebuah lembah. Kisah ini bisa menjadi contoh juga. Pak Tua ini melihat bekas-bekas reruntuhan desa yang penduduknya telah pergi mengungsi, ia memperkirakan bahwa seluruh desa akan menjadi gurun apabila tidak ada pohon yang tumbuh. Maka dalam perjalanannya menuju lembah itu ia memunguti biji-biji oak, memilih yang baik-baik dan merendamnya dengan seember air. Hari-hari berikutnya dengan menggunakan sebatang besi dilubanginya tanah-tanah yang dilaluinya dan ditanamkannya biji-biji oak itu.


Dalam waktu tiga tahun, laki-laki itu telah menanam kira-kira 100.000 biji pohon oak. Ia berharap sekitar 10.000 pohon oak akan tumbuh. Ketika meninggal pada tahun 1974 dalam usia 89 tahun, ia telah berhasil menciptakan salah satu hutan terindah di Prancis, yang terbentang sepanjang 11 km dengan lebar 3 km.

Nah, lalu kenapa kita lebih sering berpikir tentang kegagalan atau kesalahan yang belum nyata, jika kebenaran itu sudah nyata? Berpikir besar, positif, dan khusnudzan adalah starting point untuk melakukan hal yang lebih besar.
Jangan tunda untuk berpikir positif, mulai saat ini.. Jangan tunggu hingga menit kedua apalagi besok.. Bismillah..

Dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

kehidupan di tanah perantauan memang butuh suatu perjuangan keras untuk mendapatkan hasil yang memuaskan bagi orang-orang yang sangat menyayangi kita. Mereka yang tak ingin melihat kita sedih karena tak bisa menjadi seperti dari apa yang kita ceritakan (“tinggi nya cita-cita kita”) kepada mereka. Akan tetapi dengan segala usaha yang keras dan ikhlas mereka lakukan untuk kita dan tanpa ada rasa pamrih dari mulut bahkan juga ikhlas melakukan itu semua demi kita. Siapakah gerangan mereka yang begitu besar jasa nya kepada kita. Mereka yang tak pernah mengaharapkan imbalan materi dari diri kita. Siapakah pahlawan sejati ini pahlawan yang selalu medoakan diri kita??? Tahu dirimu wahai saudara ku??

Mereka adalah ORANG TUA KITA , ya orang tua kita memilki jasa yang begitu besar terhadap diri kita ini. Jangan biarkan keringat yang mereka keluakran menguap menjadi gas yang tak memilki makna oleh sebab diri kita yang tak tahu perjuangan mereka yang berada di daerah yang kita tinggalkan. Wahai saudara ku seperjuangan, sanggupkah kita melihat wajah kedua orang tua kita yang telah tua dan lelah dalam mengais rejeki untuk kita anak-anak nya, tanpa ada prestasi yang kita berikan untuk mereka??? Ada prestasi yang telah kita torehkan untuk membuat orang tua kita tersenyum manis dengan muka nya yang telah menua dan mulai mengkerut serta rambut yang telah mulai memutih akibat kerja keras demi kita anak-anaknya??

Adakah do`a cinta dan sayang kita, yang pernah kita pernah kita haturkan kepada Allah untuk mereka??

Jawabannya tidak berada pada teman kita, kakak dan abang kita.
akan tetapi jawaban nya berada pada HATI NURANI kita wahai kawan,,??

Selasa, 16 Februari 2010

TIM IX




gambar 1
Lokasi TIM IX Bumi perkemahan PTPN V sibolangit






gambar 2
Panitia dan anggota
Design by Abdul MunirEdited byFauzi Visit Original Post Islamic2 Template